Liputan6.com, London: Internet banyak menyuguhkan foto
atau video adegan syur. Namun hati-hati pria muda, keseringan nonton
film dewasa bisa membuat kecanduan
viagra.
Seorang pemuda berusia 32 tahun menjadi korbannya. Pria langsing dengan
tinggi enam kaki itu memang tidak pernah memiliki kesulitan menarik
lawan jenis. Namun ketika ia ingin berhubungan seksual dengan seorang
wanita, ia harus mengonsumsi dua
pil viagra, Kamis (4/10).
Daniel Atkinson salah satu contoh dari banyaknya pria muda yang beralih
ke
pil biru itu karena rasa cemas yang dipicu oleh sejumlah masalah
psikologis akibat sering melihat adegan porno di internet. Hal itu bisa
membuat mereka bosan dengan seks yang normal.
Daniel yang kini sebagai promotor hiburan, pertama kali mencoba
pil biru
itu saat berusia 20 tahun, ketika liburan dengan teman-temannya di
Amsterdam. Pil itu diberikan seorang teman. Meskipun Daniel tak pernah
bermasalah dengan ereksi, ia terkesan dengan stamina ekstra dari pil itu
sehingga terus menggunakannya.
Dokter telah memperingatkannya tentang efek jangka panjang dari
viagra
seperti masalah jantung dan gangguan pendengaran. "Aku tahu itu buruk
bagi kesehatan saya," katanya. "Aku bisa mendengar hatiku berdebar-debar
ketika aku meminumnya dan aku keringat dingin. Kadang-kadang aku pikir
aku terkena serangan jantung. Aku butuh bantuan untuk berhenti,"
ungkapnya.
Daniel mengatakan, dia selalu memiliki persediaan obat. Bahkan ia rela
menghabiskan Rp 15 juta per tahunnya (1.000 Poundsterling). Obat itu
diperolehnya dari konsultasi dengan dokter maupun membeli sendiri. Namun
kini pria yang tinggal di London itu merasa putus asa karena kecanduan
viagra pil biru.
"Sekarang aku sudah 30 tahun dan sudah banyak berhubungan seks. Aku terkadang sulit melakukannya tanpa
obat viagra," keluhnya.
Konselor Psikoseksual Harley Street, Raymond Francis, mengatakan bahwa
ada sekitar 15 orang dalam sebulannya yang merasa tergantung pada
Viagra usa. Mereka rata-rata berusia sekitar 32 tahun. Dan ia mempunyai
klien termuda berumur 27 tahun.
"Saya pikir ini hanyalah sebuah contoh kecil. Orang-orang ini tidak
memiliki masalah fisik yang menyebabkan kesulitan ereksi. Sebaliknya
mereka membutuhkannya karena mereka terlalu banyak berharap pada diri
mereka sendiri. Berdasarkan apa yang mereka percaya yang wanita inginkan
di ranjang," ujar Raymond.
Dalam banyak kasus, Raymond mengatakan, pasien laki-lakinya dipengaruhi
dengan melihat pornografi di internet sejak usia muda. "Kadang-kadang
orang-orang ini akan mengingatnya dan memiliki harapan yang tidak
realistis dari wanita-atau apakah mereka mampu melakukannya".
Penyebab lain yang umum menurut Raymond karena pria merasa terintimidasi
dengan keyakinan seksual dan tuntutan perempuan muda modern."Perempuan
sekarang merasa bahwa mereka memiliki hak yang sama dengan laki-laki
untuk mendikte kecepatan seksual," ujarnya.
Alasan lain pasien laki-laki berusia 30-an beralih ke
Obat Kuat Viagra, lanjut
Raymand, karena tekanan menghasilkan bayi dalam jangka waktu yang
singkat. "Pria yang terlibat dalam hubungan konvensional biasanya
wanitanya memilih menunda melahirkan hingga kariernya berkembang dan
kemudian mereka sulit untuk hamil," ujarnya.
Janice Hiller, seorang psikolog klinis, juga mengatakan hal yang sama.
Ia melihat peningkatan jumlah pasien laki-laki tergantung pada
Viagra Asli.
Janice menyalahkan tren di masyarakat yang semakin sexualised dan
harapan yang tidak realistis yang perlihatkan di internet.
"Setelah mereka banyak terekspose gambar porno di internet, pria menjadi
terangsang dengan gambar porno ketimbang wanita mereka. Itu bisa
merusak. Gambar-gambar ini berputar di kepala mereka dan mereka kemudian
tidak bisa menjadi terangsang dengan seorang gadis yang nyata,"
jelasnya.
"Biasanya pria mencari bantuan ketika mereka bertemu seorang wanita yang disukai dan putus asa".
Untuk pasangan yang sudah menikah, suami yang diam-diam tertangkap
mengambil
Viagra Amerika juga bisa menghancurkan hubungan. "Perempuan yang
mengetahui merasa mereka menjadi tidak menarik bagi pasangan mereka,"
pungkasnya.(
dailymail/MEL)